Pastinya kita sudah terbiasa melihat gedung-gedung tinggi menjulang dan
tak jauh dari situ terlihat rumah-rumah kumuh. Begitupun yang dialami
oleh Jakarta, kota yang semakin hari kemacetannya tambah parah,
penduduknya yang beraneka ragam dan individual, tetapi masih banyak koq
penduduknya yang mencintainya, termasuk saya ini apalagi jika libur
lebaran tiba wah Jakarta terasa surga kemacetan yang dirasakan setiap
hari menghilang.
Begitu keras hidup disini disaat banyak
orang-orang yang tidak peduli akan sesama, masih banyak kita temui
oase-oase di Jakarta. Mereka yang walaupun hidup sederhana tetap masih
peduli kepada sesama. Bukan hanya peduli tapi
melakukan aksi nyata. Rasanya senang berbicara dengan mereka, aura
kebaikan begitu kuat memancar, mendengar cerita2nya yang penuh dengan
hikmah dan keajaiban yang Tuhan berikan kepada mereka, wajahnya yang
selalu tersenyum, dan hati ini pun terasa nyaman berdekatan dengan mereka.
Seperti umi yang saat ini memiliki anak asuh yatim piatu 80 orang. Beliau bukan orang yang kaya raya, hidupnya sederhana. Tapi Allah memberikan kebaikan, kasih sayang di hatinya sehingga dimulai dari mengasuh anak yatim 3 menjadi 80.., subahnalloh.
Seperti umi yang saat ini memiliki anak asuh yatim piatu 80 orang. Beliau bukan orang yang kaya raya, hidupnya sederhana. Tapi Allah memberikan kebaikan, kasih sayang di hatinya sehingga dimulai dari mengasuh anak yatim 3 menjadi 80.., subahnalloh.
Rumah
2 lantai ini telah di renovasi hasil sumbangan dari para donatur. Anak2
perempuan tidur di lantai atas sedangkan anak2 laki2 tidur di lantai
bawah hanya beralaskan karpet.
"Banyak
keberkahan yang di dapat,"begitu katanya, ketika ku bertanya motivasi
apa yang membuat dirinya di usia yang telah lanjut tetap semangat
memelihara anak2 yatim piatu itu.
Aku percaya itu, senangnya jika
ikut kegiatan2 sosial apalagi menjadi bendahara. Benar-benar terasa
sekali kasih sayang Allah, dimudahkan segala urusan. Yang tadinya hati
ini gelisah memikirkan dana yang masih jauh dari target tetapi menjelang
hari H, kucuran dana begitu berlimpah bahkan biasanya selalu surplus.
Di dini harinya ketika masih dalam rangkaian SOTR aku bertemu dengan nenek tua yang tidak memiliki sanak saudara, dia tinggal sendirian hanya ditemani oleh 20 kucing peliharaannya. Bahkan dalam kesempitan dan kesusahan nenek itu tetap mau berbagi dengan mahluk tuhan yang lain. Ah jadi malu, apalagi jika mengingat tingkah laku kami saat itu, seperti sedang berwisata di perkampungan miskin. Beberapa keluarga yang sedang terlelap tidur di trotar, terbangun dan tanpa memedulikan sopan santun kami pun langsung mengambil kamera potret sana potret sini dengan imbalannya hanya nasi kotak..... ahh...
Di dini harinya ketika masih dalam rangkaian SOTR aku bertemu dengan nenek tua yang tidak memiliki sanak saudara, dia tinggal sendirian hanya ditemani oleh 20 kucing peliharaannya. Bahkan dalam kesempitan dan kesusahan nenek itu tetap mau berbagi dengan mahluk tuhan yang lain. Ah jadi malu, apalagi jika mengingat tingkah laku kami saat itu, seperti sedang berwisata di perkampungan miskin. Beberapa keluarga yang sedang terlelap tidur di trotar, terbangun dan tanpa memedulikan sopan santun kami pun langsung mengambil kamera potret sana potret sini dengan imbalannya hanya nasi kotak..... ahh...
Mungkin karena hati ini
yang keras, semua itu hanya lewat begitu saja pemberian makanan tidak
meninggalkan bekas. Terlalu larut dalam menikmati sahur di temani hawa
dingin setelah Jakarta di landa hujan yang lebat beberapa jam, cahaya
monas di dini hari, serta kembang api yang dinyalakan oleh anak muda.
Dan sangat senang walaupun ngakunya orang betawi tapi baru di malam itu
punya foto dengan latar belakang monas hahaha....
Lagi bertekad ingin mencontoh seperti mereka... orang-orang yang mencintai kehidupan dalam arti sebenanya, mencintai Tuhannya dan sesama mahluk. Karena orang-orang seperti mereka itulah Tuhan masih mau memberikan berkah dan RahmatNya untuk negara ini.
*tebarkan kasih sayang menuju Indonesia lebih baik*
Lagi bertekad ingin mencontoh seperti mereka... orang-orang yang mencintai kehidupan dalam arti sebenanya, mencintai Tuhannya dan sesama mahluk. Karena orang-orang seperti mereka itulah Tuhan masih mau memberikan berkah dan RahmatNya untuk negara ini.
*tebarkan kasih sayang menuju Indonesia lebih baik*
Penulis : Eri
Disalin dari Blog Eri di Multiply
Tidak ada komentar:
Posting Komentar