Laman

Label

Minggu, 21 Agustus 2011

Sehari bersama Anak-Anak Gubug Ilmu

  

Merasa ngga sih dengan adanya jejaring sosial, membuat orang semakin narsis? Ketemu teman-teman pasti akan selalu ada bergaya untuk di foto, bahkan toilet pun bisa termasuk tempat favorit untuk di foto karena kata orang yang suka banget foto di tempat ini lampu toilet membuat lebih putih, benar githu Na? Xixixi..

Ah ternyata saya pun sudah terjangkit narsis tingkat akut, sudah tahu telat parah asebelum ke TKP masih nyempatin untuk berfoto ria (lihat foto 17 :P). Dan kali ini saya hanya ingin membagi kebahagian ketika sabtu kemarin saya dan teman-teman mengadakan acara sanlat dan bukber bersama anak-anak Gubug Ilmu dari Cilingcing. Duuh ternyata yang datang lebih piyik-piyik dari dugaan saya, cape membujuk dan berteriak kepada mereka supaya betah duduk 20 menit aja!!! Baru duduk 5 menit, setelah itu mereka juga sudah pada larian hehehe. Yang salah sih bukan mereka tapi kami nya memang tidak siap? Kami?? Wah jika temanku baca ini bisa di jitakkin kan cuma kelompok aku yang kacau, lihat saja di foto, kelompok yang lain masih mengikuti sesuai jadwal acara. Kelompokku sudah kocar kacir xixixi 

Karena aku tidak berhasil mengajak mereka, daripada aku makin stress kuajak saja mereka melakukan permainan tapi yang kuingat juga main domikado. Ketika sudah tidak tahu mau main apa..., yuuuk de kita foto-foto aja. Horeee mereka diam juga beberapa saat.

Selain dengan anak-anak itu yang lucu itu, aku juga bertemu dengan perempuan luar biasa yang bernama Ibeth (foto 1 yang memakai jilbab coklat), bagaimana energi yang dia punya dicurahkannya untuk anak-anak yang secara faktor ekonomi orangtuanya termasuk kaum marginal. Tanpa putus asa dia mengkoordinir kegiatan, dana, dan merayu orang tua anak-anak itu agar anak-anak yang pintar itu mau mengikuti kegiatannya.

Merayu orang tua anak-anak? Aku pikir dimanapun orang tua akan senang jika anaknya mengikuti kegiatan yang positif. Tapi ternyata tidak semua, dan bahkan menurut pengakuannya cukup sulit untuk meyakinkan orang tua dari anak-anak untuk mensupport anaknya mengkuti kegiatan mereka. Ka Ibeth bilang,"Kita ingin anak-anak itu merubah nasih mereka, mereka harus lebih baik tapi bagaimana mereka bisa berubah jika yang diajarkan orang tuanya kemalasan. Untuk kegiatan les aja susahnya minta ampun."

Jadi teringat dari novel terbaik IKAPI Jakarta tahun ini "9 summers 10 autums", bagaimana Iwan S sang penulis, anak seorang supir angkot yang berhasil menjadi direktur di New York dan itu diakuinya karena keluarga. Belum baca novel itu? Bacalah... novel yang diangkat dari kisah nyata , aku sangat suka dengan kesederhanaan tulisannya dan membuat kita jadi semakin mencintai keluarga.

Kemarin Ka Ibeth juga mewanti-wanti kepada kami untuk menghabiskan makanan, ketika di lihatnya seorang temanku tidak menghabiskan makanannya. Kemudian dia bercerita suatu hari disaat dia sedang begitu lelahnya, dan kelelahannya begitu jelas terlihat di wajahnya oleh anak-anak dan adik-adik itu (anak yang sudah lumayan besar).

Salah satu adiknya, menawarkan susu kepadanya. Dia menolak tawaran baik adiknya itu, tapi sang adik terus menerus mendesaknya untuk mau meminum susu itu. Sambil lalu sang adikpun bercerita bagaimana dia mendapatkan susu kotak itu, ternyata didapatnya dari tempat pembuangan sampah. Beliau bercerita banyak tentang hal ini yang jika ditulis bisa membuat pembacanya bosan karena aku tidak pandai bertutur. .



*Aku upload juga foto bagian dari mesjid istiqlal, biar kerinduan kepada masjidil Haram semakin menggelora, dan Allah panggil kita semua kesana Aamiin. 

Penulis: Eri Chandra. 
Disalin dari blog Multiply Eri




  


 


readmore »»  

Minggu, 26 Juni 2011

Liburan Ceria di Lido Bersama Anak Yatim & Duafa Al-Ghifar

Satu Cinta kali ini mengajak anak yatim dan duafa dari Yayasan Al-Ghifar yang berlokasi di daerah samping kali Pesanggrahan Pondok Pinang, untuk berlibur ke Cigombong, Cijeruk - Lido Jawa Barat. Liburan dilaksanakan selama dua hari mulai dari tanggal 25 sampai tanggal 26 Juni 2011.

Jumlah anak-anak yang diajak sekitar 30 orang. Kegiatan selama liburan diisi dengan aktifitas ala anak-anak seperti menangkap ikan, berlomba membuat yel-yel per kelompok, lomba menampilkan aksi bernyanyi dan berpuisi secara berkelompok, belajar keterampilan origami, lomba mengisi air dengan spons, menari dengan menggunakan balon, dan kuis.

Alhamdulillah, anak-anak merasakan kegembiraan selama kegiatan berlangsung.



Mengantri makanan

Gembira bersama

 
Sedang Menunggu Angkot

Di dalam Bis. Berangkat

 
Bersiap mengaduk kolam

Liburan Ceria bersama anak-anak

  
Menangkap Ikan

 
Bis pengangkut

  
Kakak-kakak pembina dari Satu Cinta


Makan bersama
 












 



 

Foto di ambil dari Group Satu Cinta dan album di FB Nadiah & Edo
readmore »»  

Sabtu, 12 Maret 2011

Kisah Masigit Kareumbi Yang Unik


Alhamdulillah satu persatu impian saya di tahun ini tercapai, salah satu keinginan saya merasakan kegiatan menanam pohon bersama-sama terwujud. Kegiatan yang dilaksanakan bersama  teman2 saya di komunitas kami ”Satu cinta”. Karena orangnya yang cuma sedikit sekitar 15 orang, terjadi kesepakatan bahwa setiap orang akan merasakan mengetuai setiap event, seperti Idul Adha kemarin oleh Eqo, Tien untuk next even di bulan Juli liburan bersama anak-anak yatim, dan gilirin saya untuk event ”Go Green” ini. 

Deg-degan pasti, karena harus bertanggung jawab terhadap event ini. Belum lagi perjalanan dana yang masuk pelan sekali karena waktunya mepet juga, tapi Allhamdulillah dana yang masuk melebihi target. Kami berhasil mengumpulkan Wakaf pohon sejumlah 140 pohon, dua kali lipat dari target kami sejumlah  70 pohon agar dapat memberikan areal lokasi penanaman dengan nama komunitas kami ”Satu Cinta”. 

Benar-benar segala sesuatunya dipermudah olehNya, seperti ketika saya memberikan tema untuk kegiatan ini dengan ”Special on 12th March, gantikan gadgetmu dengan pohon”. Tema ini aku pilih karena.. yah pasti pernah donk merasakan atau melihat sendiri orang2 yang berada di sekitar kita tapi lebih sibuk dengan HP nya daripada sibuk berbicara dengan orang2 yang disebelahnya. Siapa sangka bahwa lokasi yang kami pilih yakni Masigit Kareumbi itu berada jauh di atas gunung dan semua signal operator tidak ada. Hahaha, jadi ngga ada yang bisa sibuk dengan HP nya yang ada paling cuma memanfaatkan foto di kamera HP nya, tapi jika sudah ada fotografer paling cuma sedikitkan foto yang mereka ambil?

Ngomongin tentang gunung dan signal, awal masuk ke arah menuju lokasi yang kondisinya terus menanjak kita masih merasakan kekaguman terhadap pemandangan yang terhampar. Perjalanan sudah semakin menanjak tapi tempat yang dituju belum terlihat tanda-tandanya, aku coba telpon ke pihak sana koq mail box ,  pengalaman ke gunung halimun yang tidak sampai semakin membuatku deg-degan takut hal ini terulang, duuh bagaimana pertanggung jawaban ku ini aku yang memilih lokasi ini,karena di telpon bilangnya tempat kami mudah dijangkau koq, jalanannya bagus, dan mudah mencapainya..., huaaah mana buktinya.

Semakin panik ketika tuh supir bilang,”Mba koq ngga bilang-bilang sih kalo kita ke gunung? Kemarin waktu ditanya Bandungnya mau kemana? Katanya ke Bandung Utara, ini mah bukan Bandung Utara, wah kalo tahu kita bakal ke gunung saya belum tentu mau. Nanti kalo hujan gimana, bisa-bisa kita ngga bisa pulang karena longsor”

Addduuh tuh bapak semakin menambah kepanikan saya saja, tapi saya juga bisa melihat kekhawatiran beliau takut terjadi apa-apa  melihat medan yang cukup berat. Mau telpon ke Kang Feby yang selama ini menjadi CP pihak sana tidak terjangkau,  Sampai kemudian bis meninggalkan perkampungan dan melihat papan nama yang bertuliskan ”Hutan BNI” dengan simbol dari pengelola Taman Buru Masigit Kareumbi,  yippie sampai juga. Dan memang kata Kang Feby, banyak tamu mereka yang pulang kembali karena merasa telah jauh menanjak ke atas tapi tidak ketemu ditambah lagi tidak bisanya komunikasi dengan pihak Kareumbi.

Uniknya Masigit Kareumbi itu ternyata masuk di wilayah 3 daerah, Bandung, Garut, dan Sumedang. Bis  yang kami parkir itu berada di wilayah Bandung, jalan sebentar ngga sampai 5 menit ada sebuah jembatan, nah jembatan itu masuk wilayah Garut. Dari jembatan itu ke arah kanan, 10 menit berjalan kaki ada sebuah kali, nah di seberang kali itu masuk ke wilayah sumedang. Jadilah di hari itu kami mondar-mandir di tiga wilayah, Bandung, Garut, dan Sumedang. 


Pas pulang  aku bilang ma supirnya,”maaf yah pak, saya ngga tahu jika tempatnya di atas gunung, dan supirnya bilang,”Ngga apa2 mba, saya malah senang jadi tahu tempat ini”.... Horeee tuh supir udah ngga ngambek lagi, kita ajakin mampir ke kota bandung dia pun ayoo aja. Terima kasih pak, sudah berkenan mengantarkan kami ke atas gunung, dan sesaat menikmati kota Bandung.

Dan sayang banget ketika temanku 4 orang yang batal ikut padahal sudah bayar bilangnya di pagi hari itu juga, coba kalo jauh2 hari kan bisa mengalihkannya buat hadiah teman2 MP, kalo gratis pada mau kan diajak jalan2.. ^^. Oh iya ada yang mau ikutan untuk acara di bulan juli tanggal 2-3, kita akan liburan bersama anak yatim di Lido, butuh kakak2 pendamping yang banyak nih... buat masak, nyuci piring, ngisi acara, or pendamping mereka... ^^ 



Oleh: Eri
readmore »»  

Rabu, 16 Februari 2011

Masigit Kareumbi

Melihat acara kegiatan Go Green penanaman tembakau di TM Angke di Elshinta TV di tambah membaca jurnalnya jeng Arni  jadi pengen suatu saat  ikut kegiatan kayak seperti itu. Sudah niat di dalam hati pokoknya tahun ini harus ngerasain yang namanya Go Green apalagi tanam bakau. Belum pernah tanam pohon di area lumpur, kan kayaknya seru banget. Terakhir nginjak lumpur waktu kecil dulu itupun pas disaat mudik ke Madiun. Jadi tambah semangat pengen tanam bakaunya.

Alhamdulillah punya komunitas tuh yang anak2nya baik-baik, dan biasanya kalo ada yang ngusulin kegiatan pasti diterima saja. Walaupun di awal sempat ada yang tidak setuju alasannya sih sosial banget, buat apa go green toh masih banyak lapisan masyarakat yang masih membutuhkan uluran tangan, kenapa tidak peduli dengan mereka dulu. Go Green efeknya apa?
Belum lagi jumlah kami yang sedikit kurang dari 15 orang dan belum tentu semua orang bisa ikut.  Sampai kata temanku, ”Kayaknya lebih mudah deh mencari dana puluhan juta dibanding mencari orang satu bis kecil hehehe” 

Setelah melewati perbincangan yang sok ilmiah, akhirnya dengan dukungan teman2 yang lain diputuskan kegiatan di bulan maret bagi komunitas kecil kami pelaksanaan Go Green. Yiipiiie akhirnya jadi juga, ngerasain juga yang namanya Go Green. Ternyata susah banget nyari nomor kontak person disana, tanya sana-sini ngga dapat dan malah disuruh survey langsung. Hayaaah mau tanam pohon aja mesti survey males banget dah. Khas anak yang manja ngga ingin susah ^^

Akhirnya setelah mencari-cari diputuskan kegiatannya di  Masigit Kareumbi yang ada di kabupaten bandung utara. Mereka juga punya program Go Green dengan nama wali pohon. Setiap orang bisa mengikuti program wali pohon ini dengan biaya sebesar Rp 50,000,- sudah termasuk bibit pohon dan pemeliharaan pohon untuk 5 tahun.

Setelah bertanya ke pihak sana, rasanya lebih asyik ngadain Go Green di Masigit Kareumbi ini, selain wakaf pohon ternyata banyak kegiatan yang bisa dilakukan disana mulai dari trekking ke desa di tengah hutan yang rumah penduduknya cuma ada 17 buah sambil metik sayur-sayuran, panen ikan ataupun melakukan permainan tradisional di desa itu, dan yang  pasti disana kita bisa melihat penangkaran rusa disana. Seru kan??


Sekali-kali boleh donk menginformasikan kegiatan komunitas kami, dan setahu aja ada teman-teman Mpers yang tertarik dengan program wali pohon  dan ingin mempunyai saham untuk membuat dunia ini lebih hijau, bisa menitipkannya ke kami dan insyaAllah dananya pasti akan kami belikan pohon. Dan aku minta juga yah alamat FB nya biar pohon yang ditanam dan diberi nama donatur bisa di tagin. (sebagai bukti amanahnya)

Bagi yang ingin ikut ke Masigit Kareumbinya boleh juga, malah aku senang sekali.... ^^ insyaAllah acara akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Maret 2010 PP, dengan biaya Rp 210.000,- sudah termasuk wali pohon, bis AC, snack pagi, welcome drink, makan siang, fun games atau trekking. Oh iya rencananya makan malamnya di kota Bandung tapi bs- bs yah.  Pendaftaran terakhir tanggal 4 Maret 2010. 
atau minimal doakan moga acara kami bisa sukses. Target 100 pohon tercapai ^^

*Semua foto diambil disini *
 
 
Ditulis Oleh: Eri
readmore »»